Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
Pendidikan Nasional Menurut KHD |
Assalamu’alaikum, apa kabar sahabat semua? Jumpa lagi di kesempatan ini dan semoga kita semua senantiasa sehat dan lindungan dan rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Saya Ahmad Zaini, seorang guru yang bertugas mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di Satuan Pendidikan SMP Negeri 02 Lariang. Saya adalah salah satu peserta kegiatan PPGP (Program Pendidikan Guru Penggerak) Angkatan 6 Kabupaten Pasangkayu, dibawah difasilitasi oleh Ibu Fasilitator Hebat Ibu Syahruni Ningsih, S.Pd dan oleh Pengajar Praktik Hebat Bapak Abdur Rahman, S.Pd., M.Pd.
Oiya sahabat, pada kesempatan ini saya ingin menuangkan tulisan mengenai tagihan tugas ‘1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1” saya. Bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal, baik dalam bentuk sekolah negeri, yakni dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar, sekolah bertujuan untuk mendidik para siswa di bawah pengawasan guru. Sementara itu menurut UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4, Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan kualitas dirinya dengan melalui proses pendidikan tertentu. Sebagai seorang guru, khususnya guru mata pelajaran bahasa Inggris. Saya menemui banyak kendala, yang salah satunya adalah bahwa siswa sudah bersifat antipati terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Pada umumnya, atau mungkin karena pengaruh pendapat dari para seniornya dan lain sebagainya, mereka berpendapat bahwa bahasa Inggris itu sulit. Misalnya, mereka bilang bahwa bahasa Inggris itu cara bacanya saja susah dan inkonsisten. Dengan ini semua tentu, saya juga tidak bisa tidak untuk berbuat sesuatu untuk memecahkan masalah ini. Misalnya dengan mengikuti beberapa pelatihan, baik tentang kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Salah satu bentuk usaha yang lain, saya juga mencoba menggunakan beberapa media berbasis TIK dalam kegiatan pembelajaran saya.
Bagi saya, yang juga sulit dilakukan adalah menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Yang bisa melayani murid atau siswa yang sudah memiliki kodrat dan sifat bawaan yang beragam. Saya sering mendengar atau membaca istilah pembelajaran berdiferensiasi ini adalah dari beberapa publikasi yang saya baca di internet. Saya masih bingung cara menerapkannya karena kurangnya literasi saya. Saya berharap bahwa setelah selesai mengikuti kegiatan PGP ini saya cukup punya referensi dan juga keterampilan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini.
Hal kedua yang juga saya kendalai adalah penerapan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Atau pembelajaran yang menghamba pada siswa sebagaimana konsep pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Ki Hajar Dewantara. Karena pelik, rumit dan tumpang tindihnya segala macam halangan dan rintangan seperti benang kusut, yang ada pada keseharian ekosistem sekolah ini sehingga saya bingung untuk memulai. Sehingga saya juga punya harapan besar, bahwa dengan kolaborasi dan juga kerja sama yang apik antara CGP, PP, Fasilitator, Kepala Sekolah, Dewan Guru, pemangku kebijakan dan semua elemen yang ada, maka pada akhir program nanti saya cukup punya referensi, kecakapan dan kemampuan untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik/siswa/murid.
Selanjutnya tentang, penegakan kedisiplinan siswa, khususnya di lingkungan sekolah. Selama sebelum kenal dengan konsep-konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara melalaui kegiatan PGP ini, maka menurut saya, cara paling cepat dan efektif untuk menanamkan kedisiplinan kepada siswa atau peserta didik adalah ya dengan membuatnya jera. Dengan membuatnya jera artinya mereka tidak akan mengulanginya lagi. Sehingga yang sering saya terapkan adalah dengan menghukum mereka, ketika mereka melanggar peraturan. Misalnya ketika mereka tidak kerja PR, datang terlambat, tidak berseragam lengkap, dan lain sebagainya. Saya menghukum mereka dengan kegiatan yang menurut saya akan juga membawa manfaat, misalnya dengan disuruh membersihkan kamar kecil atau toilet/WC, dengan disuruh angkat air, dengan disuruh menyapu, dan kadang-kadang juga disuruh berlari, push up, dan lain sebagainya.
Namun semenjak mengikuti program PGP ini, khususnya modul 1.1 maka paradigma saya tentang pendidikan, sedikit demi sedikit berubah. Saya mulai berusaha menyelaraskan apa yang saya lakukan pada profesi saya sebagai guru dengan konsep-konsep pendidikan ala Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidikan itu hanya bersifat menuntun, sebagaimana kata beliau “bahwa pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.” (Dasar-Dasar Pendidikan. Ki Hajar Dewantara. 1937).
Mengenai konsep-konsep KHD yang saya pahami dari modul 1.1 ini selanjutnya saya tuangkan dalam infografis berikut:
Infografis Refleksi Modul 1.1 |
Tindak lanjut atas hal-hal diatas, maka sebagai implementasi yang saya dapat segera terapkan agar lebih baik di kelas saya, antara lain adalah:
- Menyadari tentang kodrat siswa, baik kodrat alam maupun kodrat zaman nya, sehingga saya tidak terlalu memaksakan siswa. Bahwa siswa memiliki kemerdekaan untuk menjadi dirinya sendiri. Bahwa, saya hanyalah ‘petani’ yang tidak mungkin untuk menumbuhkan ‘padi’ bertumbuh menjadi ‘jagung’. Saya hanya bisa memfasilitasi supaya ‘padi’ tetap jadi padi namun bisa tumbuh secara optimal, melalui perawatan yang baik.
- Saya harus meninggalkan kegiatan menghukum siswa dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik, dan saya harus melakukan pendekatan yang lebih humanis dan holistik, untuk membangun kesadaran dan karakter mereka.
- Saya akan mulai menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, dengan melakukan refleksi pada setiap selesai kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Sahabat sekalian, demikianlah apa yang bisa kami utarakan pada kesempatan kali ini, ada kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Sumber:
- "Mengenal Pengertian Sekolah dan Alasan Mengapa Anak Harus ...." 27 Apr. 2021, https://bpkpenabur.or.id/news/blog/mengenal-pengertian-sekolah-dan-alasan-mengapa-anak-harus-sekolah. Diakses pada 7 Sep. 2022.
Pengertian Siswa Menurut Para Ahli - DosenPendidikan.Com." 11 Jul. 2022, https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/. Diakses pada 7 Sep. 2022.
sangat bermanfaat, saya tunggu postingan selanjutnya
BalasHapusTerimakasih banyak, semoga sukses slalu 😃
HapusSANGAT BAGUS BISA BUAT REFERENSI TUGAS CGP
BalasHapus