Tugas 1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.2
Assalamu’alaikum, dan salam jumpa lagi sahabat semuanya. Pada kesempatan ini penulis akan berbagi mengenai pemenuhan tagihan kegiatan PPGP Angkatan 6.
Pada tugas 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 ini, kami calon guru penggerak ditugaskan untuk membuat narasi tertulis sederhana yang dapat menggambarkan kira-kira apa saja aktivitas saya sebagai Guru Penggerak, baik dalam keseharian, atau yang terprogram rutin berkesinambungan, maupun yang sifatnya ad-hoc (khusus). Karya ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif).
Sebagai seorang guru penggerak yang sudah cukup berpengalaman kurang lebih 3 tahun maka saya akan terus berusaha untuk mengembangkan nilai-nilai guru penggerak, yakni berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif. Tentang pendalaman dan pengembangan ini saya akan uraikan sebagai berikut:
Kegiatan Keseharian
Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan syarat dengan pengalaman karena sudah dan sedang terus melakoninya selama kurang lebih 3 tahun, maka saya harus tetap konsisten menjadi role model dan inspirasi bagi peserta didik saya, guru-guru kolega saya, teman-teman seprofesi, masyarakat sekitar dan lain seterusnya. Baik di lingkungan kelas, sekolah, keluarga maupun masyarakat sekitar. Saya harus terus secara tekun mengejawantahkan konsep ‘ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani’. Dalam hal penanaman nilai-nilai kebajikan bersama (common ground) yang terangkum dalam profil pelajar pancasila, maka saya pun juga tak boleh bosan-bosan untuk terus secara kontinu dan konsisten terus melakukannya, baik itu dengan cara memberikan suri tauladan (role model) bagi lingkungan saya, maupun dalam hal men-setting-kan lingkungan atau iklim yang mendukung pada tumbuh kembangnya profil pelajar pancasila pada para peserta didik saya. Maka kemudian, nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, adalah sebuah keniscayaan bagi saya untuk terus saya aplikasikan, misalnya dengan senantiasa membuat kontrol bersama atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang mana bahwa setiap peserta didik adalah subject pembelajaran bukan object, mandiri dengan senantiasa mengembangkan media yang semenarik mungkin dengan mempertimbangkan masukan dari peserta didik, membiasakan melakukan refleksi pada setiap usai kegiatan pembelajaran di dalam kelas (minimal siswa bisa menyebutkan 1 atau 2 dari 4F, senantiasa membangun relasi-komunikasi sehingga lahir kolaborasi bersama rekan-rekan sejawat maupun dengan unsur pimpinan di sekolah, dan juga terus berinovasi dengan misalnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK untuk menarik minat peserta didik (student’s engagement).
Kegiatan Rutin Berkesinambungan.
Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan syarat dengan pengalaman, maka untuk kegiatan rutin berkesinambungan saya berfokus pada 4 hal, yaitu: 1) pengembangan diri dan orang lain; 2) pengembangan kepemimpinan pembelajaran; 3) kepemimpinan manajemen sekolah; 4) kepemimpinan pengembangan sekolah. Terkait ini semua saya sudah punya matriks kegiatan pengembangan dari masing-masing 4 poin tersebut diatas. Saya punya rencana jangka pendek, jangka menengah dan juga jangka panjang mengenai pewujudan dan peningkatan-pengembangan dari 4 hal tersebut diatas. Saya juga membuat/menyusun indikator pengembangannya masing-masing supaya kemajuan yang saya, atau kami buat terukur. Dan sesuatu yang sangat penting juga, bahwa saya juga harus senantiasa refleksif sehingga setiap kegiatan dan kebijakan yang saya ambil pasti ada jejak tulisannya. Minimal dalam bentuk refleksi sederhana 4F (fact, findings, feeling dan future).
Tentu implementasi itu semua tidak akan maksimal bila saya hanya dengan berperan tunggal, akan tetapi sedapat mungkin saya akan menggerakan ekosistem di sekitar saya, dan tentu tidak bisa tidak harus saya mulai dari diri saya sendiri, lingkungan terdekat, dan seterusnya. Untuk lancarnya dari ini semua maka saya terus membangun dan mengembangkan relasi-komunikasi sehingga lahirlah kolaborasi. Baik pada tingkat sekolah saya sendiri, dengan dinas dan pemangku jabatan terkait, maupun dengan organisasi profesi. Jika memungkinkan saya juga ingin menghadirkan dan bahkan melibatkan DU/DI (dunia usaha/dunia industri) masuk ke dalam lingkungan sekolah saya. Ini dengan tujuan, tentu agar peserta didik terkoneksi langsung secara kontekstual dengan pelaku usaha/bisnis. Ini juga untuk mengembangkan pengalaman belajar dan relasi sosial para peserta didik.
Kegiatan Khusus
Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan berpengalaman selama kurang lebih 3 tahun, maka saya rasa saya akan cukup punya koneksi-relasi. Maka bersama dengan para guru, pemangku kebijakan, komite pada lingkup sekolah, dan atau bersama dengan rekan guru seprofesi, semata pelajaran, melalui forum komunitas-komunitas guru/pendidik, maka kami akan terus mengawal dan mengupgrade kompetensi para guru. Ini dengan tujuan agar semua guru memegang prinsip dan mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak, yang tergerak, bergerak dan menggerakkan. Dan juga mengawal terwujudnya profil pelajar pancasila. Nah, dalam mengawal dan mengupgrade kompetensi ini tentu kita akan mengadakan beberapa kegiatan, misalnya seminar, pelatihan, diklat, sosialisasi, dan lain sebagainya. Inilah yang akan kami lakukan secara khusus untuk menjawab kebutuhan di lapangan. Kami akan dan ingin mendatangkan tenaga-tenaga kompeten syarat pengalaman, baik dari daerah sendiri, antar daerah maupun dari pusat Jakarta, atau bahkan kalau memungkinkan dari luar negeri.
Demikian apa yang bisa saya gambarkan, mengenai visi saya 3 tahun mendatang bila saya jadi guru penggerak. Memang tidak akan semudah membalikan telapak tangan untuk mewujudkannya. Akan banyak pihak yang harus ‘support’ dan terlibat. Dan tentu atas izin dari Yang Maha Kuat, Maha Kuasa, Allah SWT. Maka mari tentukan pilihan, bergerak serentak wujudkan transformasi pendidikan, demi generasi emas indonesia 2045.
Keren dan sangat menginspirasi
BalasHapusSangat membantu
BalasHapus